Wali Kota Bima Serahkan Sarana Kesehatan Keluarga Berencana
- BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN
- Jum'at, 24 Juli 2020
Dalam rangka menunjang dan meningkatkan kualitas pelayanan KB bagi masyarakat Pemerintah Kota Bima melalui Dinas PP dan KB menyerahkan sarana kesehatan keluarga berencana kepada Bidan dan PKB se-kota bima, yang dilaksanakan di Halaman kantor dinas PP dan KB kota bima, Kamis (24 Juli 2020).
Penyerahan secara simbolis sarana kesehatan dilakukan oleh Walikota bima H. Muhammad Lutfi, SE dan didampingi oleh Asisten bidang pemerintahan dan kesra setda kota bima Drs. H. Supratman M.AP, Kepala dinas PP dan KB beserta jajarannya, hadir pula Dr. H. M. Natsir (Kepala RSUD Kota Bima), Bidan Praktek Mandiri, dan Penyuluh KB.
Laporan kepala dinas PP dan KB kota bima Nurjanah S.Sos menyampaikan menyampaikan sarana kesehatan pelayanan KB yang diserahkan kepada Bidan dan PKB merupakan visi misi Walikota dan Wakil walikota bima yaitu pencapaian standar pelayanan minimal dalam pelayanan kesehatan, jelasnya.
Adapun beberapa bantuan yang diberikan yaitu : Lemari obat sebanyak 11 Unit ( Tempat penyimpanan alat dan obat Kontrasepsi/ALOKON ), obgin Bed sebanyak 11 unit (Tempat tidur pasien), IUD KIT sebanyak 11 set (Alat yang digunakan untuk memasang atau melepas IUD/Spiral), dan PLKB KIT sebanyak 24 paket (Sarana kerja bagi petugas lapangan KB), untuk KIE KIT (alat peraga penyuluh KB). Tambah Kadis PP dan KB.
Dalam sambutan Walikota bima H. Muhammad Lutfi, SE menyampaikan keluarga berencana sangat penting mengingat keluarga berencana sebagai kunci dalam mencegah ledakan penduduk, disamping itu juga bagaimana keluarga ini menjadi keluarga sejahtera. Sudah pasti dengan memiliki 2 anak bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, saya menginginkan tidak hanya sekedar diberikan alat kontrasepsi tapi juga mampu meningkatkan taraf hidup.
Walikota bima berharap kepada dinas PP dan KB kota bima agar terus berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk terus membimbing, mengedukasi, dan memberikan arahan kepada masyarakat yang selama ini kurang pengetahuan akan pelayanan KB. Harapnya.
“masih banyak masyarakat kota bima di daerah-daerah pinggiran memiliki anak lebih dari 2 orang padahal umurnya masih belia, bagaimana dengan taraf ekonomi keluarga kedepannya.?” Ungkap H. Lutfi.
Diharapkan juga untuk penyuluh KB yang ada di kota bima agar tidak menyerah dan tetap semangat untuk terus bersosialisasi tentang pentingnya jaga jarak kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi bagi masyarakat. Harapnya.
Memang ada persoalan di dinas pendidikan tentang adanya program KB seperti berkurangnya murid-murid tapi ini juga menjadi alasan untuk memarger beberapa sekolah.
“Jangan sampai dengan banyaknya bangunan sekolah masyarakat juga harus mencetak banyak anak.” Ada salah satu yang harus di korbankan seperti di margernya sekolah-sekolah yang ada. Jelas walikota.
H. Lutfi juga berharap kepada anak-anak nantinya agar bisa menciptakan sumber daya manusia yang bermanfaat dan berguna nantinya.***